Minggu, 01 Juli 2007
6 Juni 2007, The Night of Revolution
Seperti biasa, hanya beberapa saf yang terisi di mesjid maghrib itu. Kata-kata kepala sekolah tempo lalu tentang anjuran untuk berjamaah di mesjid tak begitu berpengaruh. Padahal dengan jumlah seluruh santri Aliyah yang kira-kira mencapai 120 orang, sedikitnya ada 6 saf terisi. Penuh. Entah, atau bahkan mungkin anjuran itu tak didengar sama sekali; banyak santri ngobrol di pojok mesjid saat itu.

Seusai solat orang-orang bergegas pergi. Seakan sesuatu menyeretnya dari jauh. Mereka terburu-buru. Akan tetapi tak tak sampai satu langkahpun melewati pintu masjid, kepala sekolah itu naik mimbar dan menahan arus keluar santri. Ada pengumuman. Pertama, katanya pengumuman itu penting, jadi untuk santri yang tidak pergi ke mesjid dan tak mendengarnya adalah salah mereka sendiri. Sampai di sini keadaan masih tenang, meski agak tegang.

Selang beberapa saat, kepala sekolah itu mengumumkan tentang satu program baru pondok, yaitu penggabungan asrama setiap kelas. Formatnya adalah beberapa orang dari kelas 6 disebar ke asrama-asrama adik kelasnya se-Aliyah. Begitupula dengan Tsanawiyah, dengan kelas 3 sebagai yang dituakan. Katanya sebagai pembimbing adik-adiknya. Dan khusus untuk kelas 6, ditiadakan pembina mulai tahun depan. Mereka sudah dianggap dewasa. Dan kabarnya, format seperti ini sudah direncanakan sejak tahun-tahun kemarin, akan tetapi belum berjalan. Suasana masih tenang.

Akan tetapi, beberapa saat kemudian terlihat acungan tangan dari Ketua IRM, Kurniaddin Mahmud. Awalnya tidak dianggap, mungkin karena tidak terlihat. Setelah ipersilahkan berbicara, ia mengajukan usyulannya agar program ini jangan dijalankan. Berdasarkan aspirasi dari banyak santri katanya. Mendengar pernyataan ini, spontan Kepala sekolah yang biasa disebut Pak Ato ini terkejut dan menyesalkan sikap Kurniaddin sebagai ketua IRM yang menurutnya harus mendukung program pondok. Beberapa saat suasana hening.

Tak sampai di situ, gugatan untuk tidak diberlakukannya program ini masih bermunculan. Sekarang sekretaris IRM, Futih Aljihadi berargumen tentang keinginan kelas 6 untuk mendapatkan ketenangan di penghujung perjalanannya di DA. Jika harus memimpin adik kelas, hal ini terasa berat dan mengganggu konsentrasi untuk ujian.

Di tengah situasi yang semakin memanas ini, tiba-tiba lampu padam. Ruangan gelap, orang-orangpun ribut. Sebuah suara menerobos riuh gelombang bunyi lain seakan menangkap semuanya sekaligus dan mengikatnya dalam sepi. Lantang. Teguh Mulyadi ( 4 Putera ) mengeluhkan sikap pondok yang cenderung otoriter. Menurutnya, segala hal yang menyangkut santri seyogyanya dimusyawarahkan dulu dengan santri melalui IRM. Hal ini berdasarkan pada klise yang saat ini terasa adalah seluruh program dan urusan yang terkait dengan santri harus dimulai dengan kata ”Sesuai dengan keputusan pimpinan,...”, ditambah debngan eksistensi pimpinan pondok sendiri yang begitu ekslusif bagi santri.

Situasi semakin memanas, kian banyak santri yang berbicara. Keras. Atau hanya sekedar menyoraki ketika kepala sekolah itu berbicara, ”Hu...”

Akhirnya, di tengah-tengah situasi seperti ini, Pak Ato memutuskan untuk menghentikan pembicaraan. Walaupun masih banyak santri dengan sejuta uneg-unegnya ingin berbicara. Keputusan tetap, besok siang diadakan perpindahan asrama dengan format yang telah ditentukan pondok. Spontan semuanya bersorak, ”Hu...” Pak Atopun turun dari mimbar.
posted by Iiq Pirzada @ 22.53  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
 
About me

Iiq Pirzada adalah seorang
santri Darul Arqam yang
beberapa kali dipanggil ke
kantor kepala sekolah karena
mengadakan kumpul KMR
putera-puteri. Ia juga pernah
dikeluarkan dari kelas saat
mendebat seorang guru.
Beberapa tulisannya pernah
menjuarai lomba, dan yang
paling diingatnya adalah saat
memenangkan juara 1 lomba
tulis artikel Ma'rakat Go Public
se-Garut 2005. Saat itu ia
masih kelas 2 SMP, dan harus
melawan saingannya yang
rata-rata sudah SMA.


Menu
Quote

Tulisan yang bagus itu
bukan tulisan yang kata-
katanya selangit, tapi tulisan
yang bagus itu adalah
tulisan yang selesai

Fahd Djibran
President Prophetic Freedom


Sekilas Info

DA lagi libur sampe tanggal
13 Januari, Insya Allah
smester 2 akan banyak acara IRM


Contact Us

iqbal_iiq26@yahoo.com

Tulisan Lain
Archives
Links
Cafe

Cafe
Pengunjung